DAUR
Sahabat forester,
Berikut ini disampaikan pengertian tentang daur atau rotasi. Daur adalah waktu dari menanam sampai dengan panen (hutan tanaman). Dengan kata lain, daur adalah rentan waktu antara masuknya pohon-pohon baru dan kematian (Sutisna, 2005).
Panjang daur berbeda-beda dari suatu jenis ke jenis lainnya karena masing-masing jenis mempunyai grafik pertumbuhan sendiri yang khas. Bahkan untuk satu macam jenis, panjang daur tersebut juga dipengaruhi oleh kelas kesuburan tanahnya, dan juga perlakuan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan, menentukan bentuk atau kelerengan grafik pertumbuhan tersebut, sebagaimana dalam buku Pengaturan Hasil Hutan (Simon , .....),
Daur untuk Jati adalah jangka waktu antara penanaman hutan/permudaan dan penebangannya (Poerwokoesoemo, 1953)
Klasifikasi daur, ada 5 jenis (Beekman, 1915 dalam Poerwokoesoemo, 1953):
- daur fisik, didasarkan atas lamanya hidup menurut alam,
- daur teknik, didasarkan atas waktu yang mana pohon-pohon telah menghasilkan kayu dengan sortimen yang dibutuhkan,
- daur massa, berdasarkan atas umur atau waktu yang mana pohon-pohon dalam setahun memberikan hasil kayu terbanyak.
- daur nilai, berdasarkan atas umur atau waktu yang mana pohon-pohon dalam setahun memberikan hasil kayu yang paling besarnya harganya.
- daur keuangan, berdasarkan atas umur atau waktu yang mana bunga yang didapat dari modal yang digunakan ada paling tinggi atau yang terbesar.
Sedangkan menurut Simon, ada 6 macam kriteria untuk menentukan panjang rotasi/daur : a) daur fisik, yaitu daur yang berimpitan dengan kemampuan suatu jenis untuk dapat bertahan hidup secara alami, kadang-kadang juga diartikan atau disamakan dengan waktu sampai suatu jenis masih mampu untuk menghasilkan biji yang dapat tumbuh menjadi anakan yang sehat. Daur fisik (tidak berkaitan dengan masalah ekonomi) dipengaruhi oleh sifat jenis, keadaan iklim, ketinggian tempat, dan kesuburan tanah.
b) daur teknik, merupakan umur pada suatu jenis yang diusahakan sudah dapat menghasilkan kayu yang dapat dipakai untuk tujuan tertentu. Kayu bakar atau pulp misalnya, daur teknik dapat hanya 6–12 tahun saja. Sebaliknya bila tujuan pengelolaan hutan untuk menghasilkan bahan baku kapal, daur (teknik suatu) tegakan mencapai 80 tahun atau bahkan lebih.
c) daur silvikultur, adalah jangka waktu yang diperlukan oleh suatu jenis pohon untuk memulai dapat melakukan permudaan kembali dengan baik. Apabila jenis tersebut bisa melakukan permudaan dengan biji, maka daur silvikultur berarti jangka waktu yang diperlukan oleh jenis tersebut untuk mulai menghasilkan biji (secara vegetatif, bukan generatif/kultur jaringan) yang dapat digunakan untuk permudaan kembali.
d)daur hasil kayu maksimum, adalah umur tegakan dimana hasil-hasil kayu tahunan mencapai volume yang tertinggi. (Disamping hasil tebangan akhir, juga termasuk hasil penjarangan).
e)daur pendapatan maksimum atau daur rente hutan maksimum (the hightest forest rental). Pada umur tersebut suatu hutan tanaman akan menghasilkan pendapatan bersih maksimum. Pendapatan bersih diperoleh dari penjualan kayu hasil tebangan dan penjarangan dikurangi biaya tanam, biaya pemeliharaan, dan biaya administrasi).
f)daur keuntungan maksimum atau daur finansiil yaitu umur tebang hutan tanaman yang dapat menghasilkan keuntungan tertinggi. tegakan hutan tanaman akan menghasilkan pendapatan bersih maksimum. Pendapatan bersih diperoleh dari penjualan kayu hasil tebangan dan penjarangan dikurangi biaya tanam, biaya pemeliharaan, dan biaya administrasi).
No comments:
Post a Comment
Silahkan berkomentar sesuai artikel diatas