Powered By Blogger

Sunday, July 19, 2015

SSS 2

Selamat Hari Raya Idul Fitri, Mohon Maaf Lahir dan Bathin
Begitulah, suasana beberapa hari ini, sejak tanggal 15 Juli 2015 sampai tulisan ini dibuat, nuansa idul fitri masih terasa. Silaturahmi ternyata banyak faedahnya sahabat forester, dia dapat menjadi vitamin untuk memperpanjang umur, memperluas rejeki, menjauhkan syak wasangka, mereposisi pergaulan, hingga meninggikan derajat, tentu saja silaturahmi dapat meningkatkan jaringan pertemanan. Silaturahmi dapat menghilangkan jarak pemisah antara sesama. Hablumminannas, hanya dapat diwujudkan melalui silaturahmi, tidak cukup dengan doa.
Bersilaturrahmi membutuhkan usaha dan upaya, usaha untuk mendekatkan dengan relasi, handai tolan, tetangga dan tentu saja keluarga yang terdekat. Keluarga yang terdekat dalam silsilah, belum tentu tinggal berdekatan dengan kita, orang tua utamanya perlu pulang kampung misalnya untuk bersilaturahmi kepadanya.
Pulang kampung sebagai tradisi yang lebih dikenal dengan mudik, adalah upaya yang perlu perencanaan. Untuk pulang kampung kita mesti menyiapkan dana, menyiapkan waktu, menyiapkan bekal, menyiapkan diri, menyiapkan transportasi, dll. Jangan dipaksa pulang kampung untuk bersilaturahmi kepada keluarga kalau tidak memungkinkan, meskipun terasa berat. Memang terasa tidak afdal jika tidak menemui orang tua. Karena tidak selamanya kita diberi kesempatan, tidak selamanya kita diberi waktu, apalagi momentnya begitu tepat jika kedua orang tua masih ada. Namun jika satu atau keduanya sudah tidak dapat ditemui lagi, maka kita masih bisa mendoakannya, masih bisa menziarahi makamnya,sebagai salah satu amal jariyah.

Silaturahmi dengan tetangga juga perlu, tetangga lebih dekat posisinya dibanding keluarga yang jauh sekalipun, Iya akan menolong kita dalam kondisi darurat, membantu kita dalam kondisi mereka lapang, tanpa mereka kita tidak dapat bermasyarakat. Memang tidak mudah juga bersilaturahmi rasanya jika kita tidak akur dengan tetangga, jangan sampai. Hal yang amat dijaga, amat sensitif bukankah tetangga, apakah tetangga sebelah, atau tetangga se rt, tetangga se rt, tetangga sekampung. bahkan ada istilah desa tetangga. Kadang kita gensi untuk bersilaturahmi dengan tetangga jikalau kita turuti kemauan kita, kadang kita malu untuk bersilaturahmi jikalau kita turuti perasaan kita, kadang kita minder untuk bersilarutahmi dengan tetangga jikalau kita merasa kurang percaya diri bergaul dengan tetangga yang dianggap lebih daripada kita. Namun silaturahmi tidak memberatkan secara materi, tidak mesti bawa kendaraan untuk bersilaturahmi dengan tetangga. Jalan kaki sudah cukup kesebelah rumah misalnya, buang segala hal-hal yang tidak-tidak.
Silaturahmi dengan teman yang akrab, terutama teman dalam profesi, apakah pelajar, mahasiswa, pekerja kantoran maupun pekerja lapangan bahwa sesama instansi/institusi dalam suatu lembaga atau organisasi. Biasanya hal ini menjadi mudah dilakukan karena silaturahminya terasa cair, mungkin karena keseringan kita berjumpa dengan sesama. Silaturahmi dengan teman akrab sekarang ini lebih banyak di dahului dengan media sosial, seperti fb, sms, lalu kemudian copi darat. 
 
 

No comments:

Post a Comment

Silahkan berkomentar sesuai artikel diatas